Jumat, 12 November 2021

Pengantar Internal Komunikasi

INTERNAL COMMUNICATION

Cipta Madani  

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam semestar III


PENGANTAR INTERNAL KOMUNIKASI

    Komunikasi internal merupakan komunikasi yang terjadi dalam lingkungan kantor atau organisasi. Komunikasi ini bisa terjadi antara karyawan dengan karyawan, karyawan dengan atasan, dan atasan dengan atasan. Komunikasi ini terjadi karena terdapat sebuah struktur dalam organisasi. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja SDM dalam organisasi. Biasanya terjadi proses pertukaran informasi diantara batang-batang struktur organisasi. Kualitas komunikasi ditentukan dari frekuensi dan intensitasnya. Akan selalu ada konflik dan atau hal yang dianggap tidak sesuai dalam sebuah organisasi.

Menurut Brennan (dalam Effendy 2009:122) “komunikasi internal adalah pertukaran gagasan diantara para administrator dan pegawai dalam suatu organisasi atau instansi yang menyebabkan terwujudnya organisasi tersebut lengkap dengan strukuturya yang khas dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal dalam suatu organisasi yang menyebabkan pekerjaan berlansung (operasi manajemen).

Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui  bahwa komunikasi internal merupakan penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan berhasil dengan baik apabila timbul saling pengertian. Komunikasi yang baik dimaksudkan jalinan pengertian antara pihak yang satu ke pihak yang lain, sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti , dipikirkan dan dilaksanakan. Tanpa adanya komunikasi yang baik pekerjaan akan menjadi simpang siur dan kacau balau sehingga tujuan organisasi kemungkinan besar tidak akan tercapai. Jadi dengan komunikasi maka seseorang akan menerima berita dan informasi sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran atau perasaan sehingga orang lain dapat mengerti. 

Dalam sebuah organisasi tentu terdapat manajer sebagai kepala bagian tiap divisi, peran manajer dalam organisasi antara lain:

1.    1. Peran Manajerial Mengkomunikasikan ide, gagasan, informasi  kepada karyawannya.

2.   2. Peran Antarpribadi seorang manajer harus mampu memotivasi dan melakukan kontrol kepada         karyawannya dan mampu menjalin hubungan bisnis yang baik dengan pelanggan dan pemerintah.  

    3. Informasional manajer harus memantau atau mengawasi anak buahnya agar pekerjaan selesai sesuai dengan rencana. Manajer juga harus bisa menyebarkan informasi tentang kebijakan perusahaan dengan baik. Selain itu, manajer juga bisa berperan sebagai juru bicara untuk internal organisasinya maupun eksternal organisasinya.

2.  4. Peran keputusan manajer harus memiliki kemampuan untuk berperan sebagai wirausaha, pemecah masalah, mengatur sumber daya, dan berperan sebagai negosiator.

Menurut Effendy (2009:122) “komunikasi internal ditunjang oleh dua komunikasi , yaitu komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal”. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

a. Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal yakni komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) dan dari bawah ke atas (upward communication), adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik (two-way traffic communication). Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dan lain-lain kepada bawahannya. Bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan, dan lain-lain kepada pimpinan.

Komunikasi dua arah secara timbal balik tersebut dalam organisasi penting sekali karena jika hanya satu arah saja dari pimpinan kepada bawahan, laporan, tanggapan, atau saran para karyawan sehingga suatu keputusan atau kebijaksanaan dapat diambil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

Berdasarkan pengertian komunikasi vertikal, di atas maka komunikasi internal terdiri  dari dua arah yaitu:

1. Komunikasi ke bawah

    Komunikasi diprakarsai oleh manajemen organisasi tingkat atas dan kemudian ke bawah melewati rantai perintah. Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok atau organisasi ke suatu tingkat yang lebih. Kegunaan dari pada komunikasi ini memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja. 

2. komunikasi ke atas

    Komunikasi ke atas proses penyampaian gagasan, perasaan dan pandangan pegawai tingkat bawah kepada atasannya dalam organisasi. Ironisnya, meskipun dianggap penting, komunikasi ke atas tidak selalu dianjurkan oleh manajemen. Salah satu alasannya adalah karena suara yang didengar atasan dari bawahannya tidak selalu menyenangkan atau menyanjung atasan.

 b. Komunikasi Horizontal atau Lateral

     Komunikasi horizontal yaitu komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal, komunikasi horizontal seringkali berlangsung tidak formal. Mereka berkomunikasi satu sama lain bukan pada waktu sedang bekerja, melainkan pada saat istirahat, sedang rekreasi, atau pada waktu pulang kerja. Dalam situasi komunikasi seperti ini, desas-desus cepat sekali menyebar dan menjalar, dan yang didesas-desuskan sering kali mengenai hal-hal yang menyangkut pekerjaan atau tindakan pimpinan yang merugikan mereka.

Goldhaber (dalam Tubbs 1996:186) mengemukakan empat fungsi komunikasi horizontal dalam satu organisasi, yaitu:

      1. Koordinasi petugas, para kepala departemen bertemu setiap bulan untuk mendiskusikan kostribusi tiap-tiap departemen terhadap tujuan sistem.

2.             2.  Penyelesaian masalah;  anggota sebuah departemen berkumpul mendiskusikan bagaimana menangani minimalisasi anggaran, mereka dapat menerapkan tehnik brainstormi.

3.             3. Berbagi informasi; anggota satu departemen bertemu dengan anggota departemen lain untuk menginformasikan data baru.

4.                 4. Penyelesaian konflik;  anggota sebuah departemen rapat untuk mendiskusikan konflik dalam atau antar departemen.


PENGELOLAAN KOMUNIKASI

Cara Menangani atau mengelola komunikasi internal dan membuat pesan-pesan yang bersifat rutin di dalam sebuah organisasi. yaitu : Mengurangi jumlah pesan,  Komunikasi yang dilakukan jangan terlalu sering dan jangan pula jarang,  Manajer perlu menentukan skala prioritas pesan, dan  Instruksi yang jelas.


SEMOGA BERMANFAAT


Sumber :

https://muhammadsultonikomunikasiinternalrabu.wordpress.com/2014/04/14/sekilas-komunikasi-internal/

https://goldasitumorang-kominterselasa.blogspot.com/2014/04/sekilas-komunikasi-internal.html







Kamis, 11 November 2021

Peran Manajemen dalam Komunikasi Internal

 INTERNAL COMMUNICATION

Cipta Madani 

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam semester III



Berbicara mengenai komunikasi seolah tidak ada habisnya, karena bidang keilmuan yang satu ini memang mencakup hampir keseluruhan aspek dalam kehidupan sehari-hari.






Hovland menyatakan komunikasi adalah proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperasikan stimulus biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun nonverbal) untuk mengubah perilaku individu lain.

Dari definisi diatas, maka salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah tingkah laku individu untuk mencapai itu harus melalui berbagai tahapan atau proses komunikasi dengan pendekatan manajerial. Pendekatan manajemen dibutuhkan oleh setiap organisasi karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.

Manajemen komunikasi adalah manajemen yang diterapkan dalam kegiatan komunikasi. Ini bearti manajemen akan berperan atau sebagai penggerak aktivitas komunikasi dalam usaha pencapaian tujuan komunikasi.

Komunikasi internal merupakan komunikasi yang terjadi disebuah organisasi. Komunikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja SDM yang ada didalamnya. Adanya proses pertukaran informasi diantara kepala-kepala bagian tiap divisi. Dalam sebuah organisasi tentunya akan terjadi konflik atau permasalahan yang dianggap tidak sesuai dalam sebuah organisasi. Setiap kepala-kepala divisi dalam sebuah organisasi memiliki tugas dan perannya masing-masing untuk mempunyai tujuan organisasi sehingga hubungan komunikasi internal yang baik harus terjalin diantara kepala-kepala divisi organisasi.




Peran manajemen komunikasi di berbagai bidang internal, seperti berikut :

a. Manajemen komunikasi untuk bidang jurnalistik

Jurnalistik merupakan salah satu jenis aktivitas khas komunikasi yang lebih memusatkan perhatian pada cara mencari, menumpulkan, menyeleksi, dan mengolah informasi yang mengandung nilai berita, serta menyajikannya kepada khalayak melalui media massa baik cetak maupun elektronik.

b. Manajemen komunikasi untuk bidang kehumasan

Kehumasan merupakan aktivitas komunikasi untuk memasarkan dan menumbuhkan citra organisasi dengan memanfaatkan berbagai jenis media sebagai saluran informasinya.

c. Manajemen komunikasi untuk bidang penyiaran

Penyiaran berasal dari kata siar, yakni pendistribusian informasi dengan menggunakan peralatam pemancar yang dipancarkan dari suatu radio atau televisi.

d. Manajemen komunikasi untuk bidang penyuluhan

Penyuluhan merupakan aktivitas komunikasi yang mengelola informasi dengan tujuan untuk perubahan sikap.


Pertukaran informasi dalam organisasi mmerupakan penghubung antar anggota dan penghubung anggota dengan pimpinannya sehingga diperlukan pola komunikasi. Secara umum ada 2 pola komunikasi, yaitu Saluran Komunikasi Formal dan Saluran Komunikasi Informal.


SEMOGA BERMANFAAT


sumber :

Tugas Komunikasi Internal: SEKILAS KOMUNIKASI INTERNAL (goldasitumorang-kominterselasa.blogspot.com)

Sekilas Komunikasi Internal | Komunikasi Internal (wordpress.com)




Rabu, 10 November 2021

Upaya Mengatur Komunikasi Internal

INTERNAL COMMUNICATION

Cipta Madani 

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam semester III


        Berbicara mengenai komunikasi seolah tidak ada habisnya, karena bidang keilmuan yang satu ini memang mencakup hampir keseluruhan aspek dalam kehidupan. Komunikasi internal merupakan komunikasi yang terjadi dalam lingkungan kantor atau organisasi. Komunikasi ini bisa terjadi antara karyawan dengan karyawan, karyawan dengan atasan, dan atasan dengan atasan. Komunikasi ini terjadi karena terdapat sebuah struktur dalam organisasi. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja SDM dalam organisasi. Biasanya terjadi proses pertukaran informasi diantara batang-batang struktur organisasi. Kualitas komunikasi ditentukan dari frekuensi dan intensitasnya. Akan selalu ada konflik dan atau hal yang dianggap tidak sesuai dalam sebuah organisasi.



Komunikasi antar anggota tim yang efektif dapat membantu Usaha Sosial Anda untuk menjadi lebih produktif dan membuat suasana Usaha Sosial Anda menjadi lebih menyenangkan. Sebagai contoh, saat Usaha Sosial Anda mengerjakan sebuah proyek yang berat, komunikasi yang jelas antara Anda dengan anggota tim akan mengakibatkan proyek yang Anda kerjakan selesai tepat waktu dan mengurangi jumlah kesalahan yang berpotensi untuk terjadi. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Oleh karena itu, anggota tim Usaha Sosial Anda harus berusaha untuk mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang baik.

Adapun upaya dalam mengatur komunikasi internal yang efektif dalam TIM sebagai berikut :

1. Mendengar saja tidak cukup

Mendengarkan lawan bicara anda bukan hanya sebatas mendengar dan mengerti apa yang disampaikan oleh lawan bicara anda, tetapi juga berusaha untuk membuat lawan bicara anda nyaman dalam menyampaikan informasi.

2. Berbicara dengan jelas dan terstruktur bisa dilatih

Berbicaralah dengan jelas, terstruktur, dan percaya diri, sebagai pemimpin dari Usaha Sosial Anda, Anda harus sadar bahwa berbicara bukan merupakan hal yang masalah, sehingga harus dilatih. Terlebih lagi sebagai pemimpin, anda harus berhasil menginspirasi anggota tim anda. Oleh karena itu, belajar untuk berbicara dengan baik sangat penting untuk pertumbuhan Usaha Sosial Anda.

3. Persiapan itu penting

Mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi apapun akan membuat komunikasi menjadi lebih efektif. Ketika mengahdapi rapat bersama investor dan anggota tim, interview, atau konferensi, anda dapat mencatat poin-poin yang anda ingin sampaikan. Dengan melakukan hal ini, anda akan terlihat sebagai pribadi yang produktif, siap dalam segala situasi, lebih percaya diri, profesional dan inspiratif.

4. Letakkan publikasi tujuan pendirian usaha sosial anda supaya seluruh anggota tim selalu mengingatnya.

Setiap harinya, anda dan anggota tim akan menemukan berbagai macam tantangan baru yang menguji kemampuan pengambilan keputusan seluruh elemen usaha sosial anda. Saat tantangan-tantangan tersebut muncul, pengambilan keputusan diharapkan selalu memiliki dasar yang kuat, yaitu: Tujuan Usaha Anda didirikan.

5. Pastikan usaha sosial anda memiliki fasilitas whistleblowing dan feedback

Dengan memberikan wadah bagi anggota tim untuk menyampaikan pendapatnya dan melaporkan masalah yang mereka alami, usaha sosial anda akan menjadi tempat yang nyaman untuk bekerja dan mampu berkembang setiap harinya.



SEMOGA BERMANFAAT

sumber 

Komunikasi Internal - Pengertian - Ruang Lingkup - PakarKomunikasi.com

Sekilas Komunikasi Internal | Komunikasi Internal (wordpress.com)

5 Cara Membuat Komunikasi Internal Menjadi Lebih Efektif - PLUS | Platform Usaha Sosial









Selasa, 09 November 2021

Perubahan Komunikasi di Era Digital

Cipta Madani 

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Pontianak

Change Communication





        Menurut Schramm seorang ilmuwan komunikasi bahwa diantara manusia yang saling bergaul, ada yang saling membagi informasi, namun ada pula yang membagi gagasan dan sikap. Dari pengantar pengertian tersebut kita bisa membedakan bahwa tindakan komunikasi memiliki dua arah tujuan perubahan yang pertama perubahan ke arah kognitif, atau hanya sekedar mengisi isi kepala dengan ragam informasi, sementara yang kedua, perubahan ke arah psikologis, dimana ada dorongan untuk mengubah kondisi dan sikap manusia.

Aktivitas komunikasi kita bersama orang lain (berbentuk komunikasi antarpribadi) lalu didalamnya hanya saling berbagi informasi (tentang jumlah penyintas covid misalnya) atau saling memberitahu tentang fenomena-fenomena tertentu maka bisa dipastikan ini hanya tindakan komunikasi bertujuan kognisi. Contoh lainnya, jika kita membaca koran (berbentuk komunikasi massa) ingin mendapatkan informasi-informasi terkini mengenai kondisi sosial-politik Indonesia itupun adalah tindakan komunikasi bertujuan kognisi, kita hanya mendapat informasi semata.



Kemajuan teknologi telah mengubah sifat komunikasi interpersonal manusia. Tetapi bagaimana hal itu bisa terjadi? Kita tahu bahwa komunikasi merupakan aspek paling penting dalam kehidupan kita sehari-hari, komunikasi yang dimaksud tersebut dapat berbentuk verbal atau non-verbal. Sementara itu, pengertian dari komunikasi sendiri merupakan sebuah proses simbolik dimana realitas diproduksi, dipertahankan, dikoreksi, dan diubah. Dalam konteks ini, maka komunikasi dapat diubah oleh entitas lain, yaitu melalui perkembangan teknologi dan media digital.

Media digital dinilai memiliki pengaruh paling besar terhadap sifat komunikasi interpersonal, hal ini disebabkan cara media tersebut telah mengubah cara orang berinteraksi, dan telah menyebabkan hilangnya keterampilan sosial di kehidupan bermasyarakat. Media digital yang menjadi perantara manusia untuk berkomunikasi dapat menyebabkan adanya ketidakmampuan untuk berinteraksi secara langsung karena ketergantungan mereka pada media perantara tersebut. Media digital yang dalam hal ini dapat berupa video, audio, teks, gambar, dan sebagainya yang digunakan manusia untuk berkomunikasi telah menciptakan sebuah ‘kelegaan’ bagi orangorang yang tidak bisa berinteraksi secara sosial, hal ini karena mereka lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain melalui platform media digital di belakang perangkat digital atau perangkat elektronik.

Media digital yang ada didalam media sosial juga dapat menciptakan sebuah dunia palsu di mana seseorang dapat memandang diri mereka sendiri sesuka mereka sambil bersembunyi di balik layar. Hal ini tentu bukanlah sesuatu yang baik karena citra diri yang ditampilkan bukanlah sesuatu yang nyata. Hal ini juga dapat mempengaruhi persepsi orang lain dan persepsi dunia terhadap diri orang tersebut akibat dari prediksi umum yang dilihat dan langsung mendefinisikan perilaku serta sikap orang lain yang menjadi prototipe atau yang paling mewakili dari sebuah objek yang dilihat. Sebuah persepsi dapat dikatakan berasal dari beberapa faktor seperti fisiologi, dimana sebagia alasan utama yang membuat orang memiliki pendapat yang berbeda-beda seperti sebagian orang beranggapan bahwa media sosial yang ada memberikan efek positif, akan tetapi ada juga pendapat bahwa media sosial memiliki efek negative seperti banyaknya orang yang beranggapan dirinya lebih baik di media sosial tetapi menyembunyikan identitas dirinya di balik layar.

 

        Teknologi komunikasi melalui media digital ini tidak memungkinkan seseorang untuk melihat aspek komunikasi nonverbal dari sebuah interaksi, padahal aspek non verbal merupakan aspek komunikasi yang tidak kalah penting dengan aspek verbal. Dalam komunikasi tatap muka, aspek non verbal dapat didapatkan dengan seseorang fokus pada bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang memperkuat pesan sedangkan komunikasi melalui media digital tidak. Meskipun saat ini komunikasi menggunakan media digital dapat dilakukan dengan bertatap muka seperti menggunakan video call, atau facetime, namun hal tersebut tetap saja menunjukkan perbedaan dengan komunikasi yang dilakukan secara langsung.

Selain mempengaruhi hubungan, media digital juga dapat mempengaruhi gaya percakapan yang digunakan, dibandingkan dengan gaya komunikasi sebelum adanya perkembangan teknologi ini. Saat berkomunikasi menggunakan media, orang cenderung menggunakan kata-kata yang lebih pendek karena kebutuhan akan kata-kata yang lebih panjang tidak diperlukan ketika karena adanya simbol dan emoji untuk mengekspresikan apa yang ingin dikatakan. Ini merupakan hal yang bagus untuk sebuah perkembangan teknologi, tapi di sisi lain, hal ini menciptakan jalan pintas dan menyebabkan ketidaktahuan mengenai gaya bahasa, sehingga membuat percakapan menjadi singkat serta berkontribusi pada hilangnya nilai percakapan. Selain itu, interaksi atau cara berkomunikasi yang dilakukan dapat mempengaruhi hubungan interpersonal yang pastinya melibatkan perbedaan antara diri sendiri dengan orang lain, maka dari itu melalui berbagai platform akan dipertemukan dengan orang lain di luar sana. Untuk mempertahankan cara berkomunikasi yang baik, maka dari itu harus melibatkan gaya bahasa dan meningkatkan kemampuan simbolis untuk mengontrol komunikasi dan membantu untuk mengelola citra baik dihadapan orang lain.

     Secara keseluruhan, kemajuan dalam komunikasi dengan menggunakan bantuan berbagai media, termasuk media digital memiliki dampak yang cukup besar pada komunikasi interpersonal saat ini dan telah mengubah sifatnya. Dari sini juga dapat disimpulkan bahwa jika teknologi media selalu berevolusi dan meluas, maka hal itu juga akan mempengaruhi sifat komunikasi interpersonal secara terus menerus. Namun meskipun memiliki efek yang sangat besar, perkembangan ini juga telah menciptakan lebih variatif seperti banyaknya sarana atau cara berkomunikasi dengan lebih banyak orang di lebih banyak tempat dan tanpa kenal waktu. Dimana hal ini tentunya dapat membantu seseorang yang mungkin ‘malas’ untuk bertatap muka, tetapi tetap ingin berinteraksi dan menemukan hal baru, yang tentu hal tersebut tidak mungkin tanpa adanya kemajuan teknologi. 


SEMOGA MANFAAT 


Sumber :

alhttps://www.hipwee.com/narasi/bagaimana-media-digital-dapat-mengubah-cara-berkomunikasi-secara-interperson

Bagaimana Komunikasi yang Mengubah ? (republika.co.id)



Voice - Silence and Employee Participation

 Cipta Madani Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam INTERNAL COMMUNICATION Pinder and Haris (2001) mendefinisikan silence sebagai ketia...