INTERNAL COMMUNICATION
Cipta Madani
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam semestar III
PENGANTAR INTERNAL KOMUNIKASI
Komunikasi internal
merupakan komunikasi yang terjadi dalam lingkungan kantor atau organisasi.
Komunikasi ini bisa terjadi antara karyawan dengan karyawan, karyawan dengan
atasan, dan atasan dengan atasan. Komunikasi ini terjadi karena terdapat sebuah
struktur dalam organisasi. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja SDM dalam organisasi.
Biasanya terjadi proses pertukaran informasi diantara batang-batang struktur
organisasi. Kualitas komunikasi ditentukan dari frekuensi dan intensitasnya.
Akan selalu ada konflik dan atau hal yang dianggap tidak sesuai dalam sebuah
organisasi.
Menurut Brennan (dalam
Effendy 2009:122) “komunikasi internal adalah pertukaran gagasan diantara para
administrator dan pegawai dalam suatu organisasi atau instansi yang menyebabkan
terwujudnya organisasi tersebut lengkap dengan strukuturya yang khas dan
pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal dalam suatu organisasi yang
menyebabkan pekerjaan berlansung (operasi manajemen).
Berdasarkan pengertian di
atas dapat diketahui bahwa komunikasi
internal merupakan penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi akan berhasil dengan baik apabila timbul saling pengertian.
Komunikasi yang baik dimaksudkan jalinan pengertian antara pihak yang satu ke
pihak yang lain, sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti ,
dipikirkan dan dilaksanakan. Tanpa adanya komunikasi yang baik pekerjaan akan
menjadi simpang siur dan kacau balau sehingga tujuan organisasi kemungkinan
besar tidak akan tercapai. Jadi dengan komunikasi maka seseorang akan menerima
berita dan informasi sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran atau perasaan
sehingga orang lain dapat mengerti.
Dalam sebuah organisasi
tentu terdapat manajer sebagai kepala bagian tiap divisi, peran manajer dalam
organisasi antara lain:
1. 1. Peran Manajerial Mengkomunikasikan ide, gagasan, informasi
kepada karyawannya.
2. 2. Peran Antarpribadi seorang manajer harus mampu memotivasi dan melakukan kontrol kepada karyawannya dan mampu menjalin hubungan bisnis yang baik dengan pelanggan dan pemerintah.
3. Informasional manajer harus memantau atau mengawasi anak buahnya agar pekerjaan selesai sesuai dengan rencana. Manajer juga harus bisa menyebarkan informasi tentang kebijakan perusahaan dengan baik. Selain itu, manajer juga bisa berperan sebagai juru bicara untuk internal organisasinya maupun eksternal organisasinya.
2. 4. Peran keputusan manajer
harus memiliki kemampuan untuk berperan sebagai wirausaha, pemecah masalah,
mengatur sumber daya, dan berperan sebagai negosiator.
Menurut Effendy (2009:122)
“komunikasi internal ditunjang oleh dua komunikasi , yaitu komunikasi vertikal
dan komunikasi horizontal”. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai
berikut:
a. Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal yakni
komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) dan dari bawah ke atas
(upward communication), adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari
bawahan kepada pimpinan secara timbal balik (two-way traffic communication).
Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi,
petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dan lain-lain kepada bawahannya.
Bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan, dan
lain-lain kepada pimpinan.
Komunikasi dua arah secara timbal balik tersebut dalam organisasi penting sekali karena jika hanya satu arah saja dari pimpinan kepada bawahan, laporan, tanggapan, atau saran para karyawan sehingga suatu keputusan atau kebijaksanaan dapat diambil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengertian komunikasi vertikal, di
atas maka komunikasi internal terdiri
dari dua arah yaitu:
1. Komunikasi ke bawah
Komunikasi diprakarsai oleh manajemen
organisasi tingkat atas dan kemudian ke bawah melewati rantai perintah.
Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok atau organisasi
ke suatu tingkat yang lebih. Kegunaan dari pada komunikasi ini memberikan
penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan
dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian dan
mengemukakan umpan balik terhadap kinerja.
2. komunikasi ke atas
Komunikasi ke atas proses penyampaian gagasan,
perasaan dan pandangan pegawai tingkat bawah kepada atasannya dalam organisasi.
Ironisnya, meskipun dianggap penting, komunikasi ke atas tidak selalu
dianjurkan oleh manajemen. Salah satu alasannya adalah karena suara yang
didengar atasan dari bawahannya tidak selalu menyenangkan atau menyanjung
atasan.
b. Komunikasi Horizontal atau Lateral
Komunikasi horizontal yaitu komunikasi antara
sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Berbeda
dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal, komunikasi horizontal
seringkali berlangsung tidak formal. Mereka berkomunikasi satu sama lain bukan
pada waktu sedang bekerja, melainkan pada saat istirahat, sedang rekreasi, atau
pada waktu pulang kerja. Dalam situasi komunikasi seperti ini, desas-desus
cepat sekali menyebar dan menjalar, dan yang didesas-desuskan sering kali mengenai
hal-hal yang menyangkut pekerjaan atau tindakan pimpinan yang merugikan mereka.
Goldhaber (dalam Tubbs 1996:186) mengemukakan empat fungsi komunikasi horizontal dalam satu organisasi, yaitu:
1. Koordinasi petugas, para kepala departemen bertemu setiap bulan untuk mendiskusikan kostribusi tiap-tiap departemen terhadap tujuan sistem.
2. 2. Penyelesaian masalah; anggota sebuah departemen berkumpul mendiskusikan bagaimana menangani minimalisasi anggaran, mereka dapat menerapkan tehnik brainstormi.
3. 3. Berbagi informasi; anggota satu departemen
bertemu dengan anggota departemen lain untuk menginformasikan data baru.
4. 4. Penyelesaian konflik; anggota sebuah departemen rapat untuk
mendiskusikan konflik dalam atau antar departemen.
PENGELOLAAN KOMUNIKASI
Cara Menangani atau mengelola komunikasi internal dan membuat pesan-pesan yang bersifat rutin di dalam sebuah organisasi. yaitu : Mengurangi jumlah pesan, Komunikasi yang dilakukan jangan terlalu sering dan jangan pula jarang, Manajer perlu menentukan skala prioritas pesan, dan Instruksi yang jelas.
SEMOGA BERMANFAAT
Sumber :
https://muhammadsultonikomunikasiinternalrabu.wordpress.com/2014/04/14/sekilas-komunikasi-internal/
https://goldasitumorang-kominterselasa.blogspot.com/2014/04/sekilas-komunikasi-internal.html